Scroll untuk baca artikel
Ads Beritapopuler.co.id 325x300
Trend

Permohonan Maaf Jokowi Lima Kali, Begini Kata Istana

×

Permohonan Maaf Jokowi Lima Kali, Begini Kata Istana

Sebarkan artikel ini
Presiden Joko Widodo memberikan salam usai memberikan pidato awal masa jabatan presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

BERITAPOPULER.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi), di penghujung masa jabatannya kerap menyampaikan permohonan maaf.

Tercatat, setidaknya sebanyak lima kali, Jokowi meminta maaf di sela-sela kunjungan kerjanya ke berbagai daerah.

Untuk pertama kalinya, Presiden menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat melalui megafon saat meninjau Pasar Soponyono di Surabaya, Jawa Timur, pada awal September.

Setelah itu, Presiden kembali berpamitan dan meminta maaf kepada masyarakat di Pasar Delimas Raya, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Selanjutnya, Presiden berpamitan di Pasar Mawar, Pontianak, Kalimantan Barat, yang juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Keempat, Presiden menyampaikan permohonan maaf saat mengunjungi gudang Bulog di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Yang terbaru, Presiden melakukan hal serupa saat mengunjungi Pasar LIPA Kalabahi di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, pada hari Kamis.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana turut memberi komentar.

Ia menilai serangkaian permohonan maaf yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepada rakyat dalam berbagai kesempatan merupakan bukti keseriusan dalam merefleksi kebijakan yang telah dijalankan.

“Serangkaian permohonan maaf yang disampaikan Beliau di berbagai kesempatan dan lokasi itu menunjukkan keseriusan beliau dalam refleksi atas kebijakan yang telah dijalankan,” kata Yusuf melalui pesan singkat sebagaimana dikutip dari Antaranews.com.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi lebih sering menyampaikan permohonan maaf saat meninjau pasar rakyat untuk memeriksa harga bahan pokok.

Yusuf menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah menunjukkan sikap kerendahan hati dan keberanian untuk meminta maaf secara langsung sebagai seorang manusia yang tidak sempurna selama masa jabatannya.

Tindakan ini, menurut Yusuf, mencerminkan integritas, kenegarawanan, dan kepedulian mendalam terhadap tanggung jawab yang diemban Jokowi sebagai kepala negara.

Yusuf menambahkan bahwa permintaan maaf yang disampaikan di berbagai momen penting dan di berbagai daerah itu juga mencerminkan hubungan langsung dengan masyarakat serta menunjukkan rasa empati.

“Itu adalah komitmen beliau terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas yang kuat dalam kepemimpinannya,” kata Yusuf. (*)

Dapatkan berita terupdate beritapopuler.co.id di: