BANDUNG- Festival Olahraga Masyarakat (FORNAS) VII 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dari tanggal 2-9 Juli diyakini berdampak besar terhadap perekonomian di daerah tersebut.
“Ini tinggi sekali ya. Saya tidak berani untuk menyebutkan presentasinya, saya harus melihat kepada data. Tetapi dengan hadirnya orang sebanyak itu dalam waktu satu minggu, otomatis gerak roda perekonomian sangat cepat,” kata Ketua Panitia FORNAS VII 2023, Januardi S Haribowo, Selasa (4/7/2023).
Bahkan, kata dia, dampak ekonomi dari FORNAS VII 2023 bisa terjadi secara nasional. “Kenapa? Ini kan datang dari seluruh Indonesia, maka mereka berlomba-lomba untuk berangkat, itukan transportasi pasti naik kapal, pesawat terbang, anggutan darat, Bus dan lain sebagainya,” jelasnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan dalam perjalanan mereka butuh makan, butuh minum.
“Jadi setiap jalan yang dilalui itu ekonominya berputar, berputar dengan sangat cepat,” ujarnya lagi.
Ia juga mengatakan, event kali ini angka partisipasi peserta sangat tinggi. Setidaknya lebih dari 23 ribu peserta yang ikut dalam lomba kali ini. “23 ribu peserta, dari 38 provinsi,” katanya.
Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mensukseskan acara FORNAS VII 2023 ini.
“Kami mengapresiasi kerja dan dukungan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Kabupaten Bandung dan juga Provinsi Jawa Barat. Dengan segala daya upayanya untuk mempersiapkan pelaksanaan dari FORNAS dalam waktu yang sangat singkat. Alhamdulillah bisa berjalan,” jelasnya.
Karena angka partisipasi peserta yang sangat tinggi tersebut, hotel-hotel atau pun penginapan di Bandung sangat laris manis. Menurutnya, ini secara otomatis berdampak positif pada perekonomian daerah.
“Ketersediaan kamar yang ada itu mengalami over. Jadi permintaannya lebih dari ketersediaan,” katanya. Meski begitu, hal itu bisa teratasi dengan baik.
Ia pun berharap, FORNAS VII 2023 ini bisa berjalan lancar dengan baik hingga akhir. Dan yang lebih penting, kata dia, bisa berdampak positif agar masyarakat Indonesia bisa gemar berolahraga.
“Supaya bisa mengajak masyarakat untuk gemar berolahraga. Olahraga menjadi budaya, karena dengan berolahraga masyarakat itu jadi bugar. Karena sehat itu beda dengan bugar, orang sehat belum tentu bugar. Kalau sudah bugar maka otomatis orang itu jadi produktif, tidak malas -malasan,” ujarnya. (*)
