Scroll untuk baca artikel
Ads Beritapopuler.co.id 325x300
Trend

Menag Yaqut Cholil Qoumas Singgung Kelompok yang Memanfaatkan Nama Gus Dur

×

Menag Yaqut Cholil Qoumas Singgung Kelompok yang Memanfaatkan Nama Gus Dur

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1696597774274
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (FOTO : Facebook Yaqut Cholil Qoumas)

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas singgung kelompok yang memanfaatkan nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Hal itu disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan pada peluncuran logo dan tema Hari Santri 2023 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Mulanya, Yaqut mengatakan santri pesantren memiliki jejak sejarah dalam perjalanan Indonesia. Ia menyinggung resolusi jihad yang dikeluarkan Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.

“Ketika Indonesia merdeka dan kemudian menjadi negara jajahan, sekutu ingin kembali menjajah Indonesia, para santri pesantren pun ikut maju membela Indonesia, yang kemudian kita kenal dengan resolusi jihad yang dicanangkan oleh Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari yang melibatkan semua pihak santri di pesantren,” kata Yaqut.

Berdasarkan sejarah tersebut, menurutnya, wajar jika pemerintah memberikan apresiasi dengan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri. Yaqut kemudian mengatakan, para santri juga terlibat dalam perlawanan tahun 1965.

“Saat PKI memberontak di negeri ini, para santri pun ikut terlibat perlawanan langsung terhadap mereka dan lahirlah tatanan baru,” ujarnya.

Orde baru kemudian tumbang dan digantikan oleh era reformasi. Saat itulah, kata dia, muncul sosok Gus Dur yang kemudian menjadi Presiden. Ia mengatakan, Gus Dur adalah seorang mahasiswa yang nama besarnya kemudian dimanfaatkan oleh kelompok pecinta bahkan pengkhianat.

“Mahasiswa ini yang kemudian mempunyai banyak kelompok baik, baik pembenci maupun pembencinya, menggunakan nama besarnya, Kyai Haji Abdurrahman Wahid. Mahasiswa luar biasa ini, baik haters, loyalis, maupun pengkhianat, menggunakan nama besarnya,” ujar Yaqut.

Usai acara, sejumlah awak media menanyakan kepada Yaqut soal pernyataannya terkait kelompok yang mengatasnamakan Gus Dur. Yaqut kemudian mengaku menjadi bagian dari salah satu kelompok tersebut.

“Saya juga salah satu yang sering memanfaatkan Gus Dur untuk kepentingan saya, misalnya saya bilang saya murid Gus Dur, saya ikuti apa yang diajarkan Gus Dur, sifatnya yang egaliter, moderat, bagaimana membela nilai-nilai kemanusiaan, saya ikuti Gus Dur,” ungkapnya.

Saat ditanya soal kelompok pengkhianat, Yaqut enggan membeberkannya. Ia mengajak masyarakat menilai siapa kelompok yang dimaksud. “Terserah persepsi saja, saya tidak mau mempersepsikan. Saya hanya memberi contoh pada diri saya sendiri ambil contoh saja,” pungkasnya. (*)

Dapatkan berita terupdate beritapopuler.co.id di: