JAKARTA – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD soroti kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfudz di Boyolali, Jawa Tengah.
“Ya sudah kan sudah diproses,” kata Mahfud Md usai berziarah ke makam M Hatta, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024).
Mahfud menyoroti munculnya karangan bunga di Mako Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha, Boyolali yang bertuliskan dukungan kepada TNI atas penganiayaan yang ada. Mahfud menilai hal itu gimik politik.
“Menurut saya itu ndak bisa dibuat sandiwara-sandiwara dengan bunga dengan apa. Itu yang sandiwara bunga dan bunga itu ya, biasa lah permainan gimik-gimik politik,” ujarnya.
Mahfud menegaskan, apa yang dilakukan oknum TNI merupakan bentuk penganiayaan. Mahfud menyebut hingga kini TNI sudah bekerja secara profesional dengan menetapkan 6 oknum prajurit sebagai tersangka kasus yang ada.
“Tetapi substansinya itu adalah penganiayaan dan sangat fatal kalau itu dilakukan oleh anggota TNI, dan saya melihat sampai sekarang TNI konsekuen. Konsisten melakukan tindakan, ndak akan terpengaruh oleh bunga bunga bunga, itu kan bisa dibuat bisa dipesen. Pokoknya harus ditindak,” imbuhnya.
Dilansir detikJateng, ada sekitar 20 karangan bunga terpasang di seberang jalan depan Mako Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha, jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali.
Pantauan detikJateng Senin (1/1/2024), karangan bunga itu berjajar di pinggir jalan sisi utara jalan. Menghadap ke Mako Yonif 408/Suhbrastha. Berisi tulisan dukungan kepada TNI.
Antara lain, “Pak Tentara Aku Padamu”, Tertib Masyarakat Aman Terkendali Bersama TNI”, “Yang Kemaki Harus Dibina” dan lainnya. Salah satunya di pasang dari Merapi Merbabu Rescue (MMR) dengan kalimat “Kami Bersama TNI”. (*)