JAKARTA – BEM PTNU se-Nusantara melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta. Hal itu buntut penangkapan teroris di Bekasi, berinisial DE, yang diketahui sebagai pegawai aktif BUMN PT KAI, Rabu (30/8/2023).
Aliansi BEM yang beranggotakan 278 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang konsisten menolak adanya tindakan kekerasan berbasis terorisme.
Dalam unjuk rasa tersebut, BEM PTNU memiliki beberapa tuntutan yang disampaikan diantaranya, mendesak presiden untuk mengevaluasi dan mencopot menteri BUMN karena lalai dalam menjalankan tugas, menuntut menteri BUMN mengevaluasi dan mencopot Dirut PT KAI.
Itu karena dinilai terbukti ada jaringan teroris di dalam tubuh PT KAI, dan menuntut Menteri BUMN mengevaluasi seluruh perusahaan yang berada di bawah naungan negara dan menindak tegas faham terorisme dan intoleransi.
Massa Aksi BEM PTNU Se-Nusantara yang terdiri dari puluhan mahasiswa itu menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah untuk segera menangani ini dengan cepat karena jaringan terorisme sudah bersarang di tubuh lembaga negara dalam hal Ini, BEM PTNU Menilai Menteri BUMN Erick Thohir telah lalai dalam menjalankan tugas menjaga kebhinekaan karena terbukti adanya jejaring teroris di BUMN dan terbukti banyak pegawai BUMN yang terlibat dalam aktivitas terorisme. Sehingga nantinya ke depan pasti akan mengancam kestabilan negara.
Presidium Nasional BEM PTNU se-Nusantara yaitu Wahyu Al Fajri dalam orasinya menyampaikan.
“Ancaman terorisme ini bukan main-main, harus dilawan secara tegas agar tidak menganggu kestabilan negara dan harus dihapuskan. Jika tidak ditindak secara tegas berarti negara telah berkhianat terhadap pancasila,” katanya.
Gus Fajri, begitu sapaan akrabnya, juga menilai jika memang tidak ada keseriusan dalam menangani kasus ini berarti negara telah abai dalam melindungi nilai-nilai pancasila, dan membiarkan faham terorisme mereduksi cita-cita bangsa dan slogan Bhinneka Tunggal Ika.
“Jika pemerintah tidak menganggap isu ini serius, berarti pemerintah telah mengkhianati nilai-nilai persatuan. Karena telah membiarkan gerakan dan faham intoleransi mereduksi nilai-nilai itu,” katanya.
BEM PTNU se-Nusantara juga akan mengancam melakukan aksi besar-besaran dan mengajak seluruh mahasiswa yang berada di bawah naungan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se Indonesia, seandainya aksi kali ini tidak dianggap serius dan tidak ada tindak lanjut dari pihak terkait. (*)