Scroll untuk baca artikel
Ads Beritapopuler.co.id 325x300
Populer

Buka Rakerkesnas 2024, Presiden Jokowi: Kesehatan Kunci Wujudkan Visi Indonesia Maju

×

Buka Rakerkesnas 2024, Presiden Jokowi: Kesehatan Kunci Wujudkan Visi Indonesia Maju

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi membuka Rakerkesnas Tahun 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Presiden Jokowi membuka Rakerkesnas Tahun 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten. (Foto: Dok. Humas Setkab)

JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024, di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/04/2024). Di hadapan para pemangku kepentingan kesehatan, Jokowi menekankan bahwa sektor kesehatan merupakan komponen fundamental dalam mewujudkan visi Indonesia maju tahun 2045.

“Kesehatan menjadi hal yang sangat penting, kunci, sangat fundamental. Dan, Bapak-Ibu semuanya yang hadir pada pagi hari ini memiliki peran yang sangat signifikan untuk mencapai sebuah masyarakat yang sehat bagi Indonesia maju, bagi Indonesia emas, dan peluang itu jangan dibiarkan hilang sia-sia,” ucap Jokowi.

Tahun 2030 Indonesia akan memiliki bonus demografi dengan 68 persen penduduknya berada pada usia produktif. Dalam mengoptimalkan bonus demografi, tutur Jokowi, Indonesia dihadapkan pada sejumlah persoalan, salah satunya adalah stunting.

“Stunting sudah turun dari 10 tahun yang lalu 37,6 turun kemarin akhir tahun di 21,5 persen, sudah turun hampir separuh, tapi harusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen,” ucap Jokowi.

Suami Iriana juga menyoroti tantangan besar dalam mengatasi penyakit tidak menular seperti strok, jantung, dan kanker yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

“Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tahu puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat lab, USG, EKG untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal yang tadi saya sampaikan,” katanya.

Jokowi  juga menyoroti infrastruktur kesehatan yang belum memadai di beberapa daerah, termasuk fasilitas rumah sakit dan ketersediaan alat medis yang canggih. Kekurangan dokter juga masih menjadi pekerjaan rumah berat di sektor kesehatan yang Jokowi tekankan untuk terus dikejar.

“Memang problem terbesar kita adalah dokter yang kurang, dokter spesialis yang kurang. Ini persoalan besar kita. Dan supaya Bapak Ibu tahu bahwa rasio dokter kita masih 0,47, ranking-nya 147 dunia. Ranking-nya seperti itu, kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar,” katanya.

Jokowi meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan, diharapkan menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan.

“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” jelasnya.

Jokowi juga menyoroti perlunya penguatan industri kesehatan dalam negeri. Indonesia masih kehilangan sekitar Rp180 triliun per tahun karena banyak warganya memilih berobat ke luar negeri. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku farmasi dan alat kesehatan juga menjadi perhatian.

“Kemudian 90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor. 90 persen masih impor. Kemudian 52 persen alkes kita juga masih dominasi impor,” ucap Jokowi. menegaskan perlunya Indonesia memproduksi lebih banyak komponen medis secara lokal. (*)

Dapatkan berita terupdate beritapopuler.co.id di: