Pengajar di MTs. Al-Hasan dan Penggiat Literasi Anggota “ TBM Somber Elmo “ Kampung Sumber Gedugan Giligenting Sumenep
BERITAPOPULER.CO.ID, – Dalam dunia Pendidikan kita mengetahui dan memahami kondisi seorang guru. Mereka dituntut untuk menjadi seorang motivator dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah/madrasah. Guru merupakan tugas mulia untuk mengantarkan peserta didiknya menjadi siswa yang senang belajar bersama sampai sukses meraih apa yang menjadi keinginannya.
Dalam tulisan ini, ada beberapa hal yang perlu kita pahami sebagai seorang guru. Sejatinya adalah tugas yang mungkin harus benar-benar bisa mangarahkan peserta didiknya sesuai dengan kondisi dan memiliki karakter yang baik pula. Banyak pengalaman yang sering penulis dapatkan selama berpuluh tahun mengajar di sebuah madrasah saat masuk kelas siswa kurang senang belajar dan siswa kurang semangat belajar dengan serius dan kurang perhatian pada gurunya. Siswa sering izin keluar kelas saat materi berlangsung dengan berbagai alasan mau ke kamar kecil atau mau ke koperasi siswa ( kopsis ) membeli bolpoin, bahkan siswa juga malas mengerjakan tugas baik tugas harian dikelas maupun tugas pekerjaan rumah.
Lalu bagaimana kita harus memahami dan menanganinya kondisi siswa yang seperti tersebut? Siapa yang harus bertindak cepat untuk menanganinya agar kegiatan belajar mengajar menjadi kondusif dan terarah sesuai dengan harapan bersama. Ada beberapa hal yang menjadi pemikiran bagi seorang guru dimana dalam kegiatan belajar dikelas harus memahami kondisi siswa dan juga mengembangkan metode dan cara belajar mengajarnya di kelas dengan baik.
Apa saja yang perlu kita kuasai bagi seorang guru. Pertama, sebelum mengajar guru harus memahami karakter peserta didik dalam kelas. Kedua, membangun mental positif. Ketiga, bersikap empati kepada semua peserta didik. Ke empat, percaya diri. Kelima, ketulusan. Ke enam, bertanggung jawab. Ke tujuh, membangun ke suksesan Bersama. Nah, dari ke tujuh aspek metode ini akan mampu mengantarkan peserta didiknya lebih senang dan lebih giat dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dan tidak akan merasa malas serta jenuh saat menerima materi pelajaran dari berbagai guru mapel yang mengajarnya.
Bagi guru, sejatinya harus memahami berbagai aspek yang diperlukan, bukan sekedar menjadi guru pemegang materi pelajaran dan memberikan materi kemudian membiarkan begitu saja tanpa melakukan respect kegiatan yang bisa mendukung terhadap kesuksesan peserta didiknya, namun dan harus diupayakan bagaimana memahami kondisi peserta didik dan memahami maple yang disampaikannya. Disamping memiliki tugas untuk menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP atau kalau istilah sekarang modul ajar, Alur Tujuan Pelajaran ( ATP) dan silabus serta perangkat yang lain sangat penting memiliki dan memahami sikap dan sifat guru yang ke tujuh tersebut.
Guru merupakan sosok teladan bagi semua siswanya. Saling mendukung, menghargai, memahami, mengingatkan serta memotivasi dengan bijak agar peserta didik tetap menerima guru sebagai pembelajar bukan mengajar. Adanya ikatan saling mendukung antar siswa dan guru dapat menghasilkan out put yang sesuai dengan keinginan semua. Keberhasilan siswa dalam mencapai ilmu bukannya ketika setelah lulus dari sekolah/madrasah, namun mereka mempu mengaplikasikan dalam kehidupan bermasayarakat atau bisa bersaing ketika terjun ke dunia kerja.
Tak jarang guru mengeluh dan kadang guru merasa gagal mengajar apabila mendapatkan nilai yang rendah saat pelaksanaan ujian siswa. Bahkan guru merasa kecewa pada siswa yang sering bolos dengan berbagai alasan saat guru maple tertentu. Itulah problem yang harus kita ketahui dan kita tangani agar mereka tetap semangat belajar dan menjadi siswa yang berprestasi.
Cobalah sedikit demi sedikit guru menyelami berbagai permasalan yang kerap terjadi, jangan hanya senang menyalahkan siswa dan tanpa berpikir panjang untuk membenahi kejadian yang dialaminya. Kenapa dan kenapa selalu terjadi, jangan jadikan berbagai masalah yang terjadi di sekolah/madrasah dalam kegiatan belajar mengajar sebagai beban dalam tugas kita, namun guru harus mengerti dan memahami kondisi serta karakter siswa atau keadaan kelas sehingga bisa merubahnya mejadi tenaga guru yang hebat dan professional serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Semua kegiatan belajar mengajar berpangkal pada pola pikir pengajar dan mental pembelajar itu sendiri. Bukan karena kurikulum yang kerap berganti, bukan pula materi yang berubah dalam setiap semesternya, namun kunci utama bagaimana seorang guru memiliki pemahaman karakter pada setiap peserta didik dan tanggunga jawab yang tinggi.
Sering penulis utarakan ketika ada rapat dengan pengawas sekolah/ madrasah tentang bagaimana sekolah / madrasah mampu untuk mengantarkan peserta didiknya menjadi siswa yang berkompetisi dan berprestasi di segala bidang. Sekolah / madrasah dengan kesadaran tinggi harus bersaing dalam berbagai kegiatan baik bersaing dalam prestasi akademik maupun non akademik. Karena lewat dunia pendidikan siswa kita, anak -anak kita, generasi kita akan menjadi orang yang sukses masa depannya manjadi orang yang bermanfaat untuk semuanya.
Berbagai jawaban diutarakan oleh pengawas dalam menjawab hal pertanyaan tersebut diatas. Mayoritas pengawas sekolah/ madrasah pasti lebih menekankan pada kedisiplinan guru dalam mempersiapkan administrasi dan perangkat pembelajaran yang telah di tentukan dalam kurikulum tertentus. Mengapa demikian, karena pengawas memang memiliki tugas untuk membina, membimbing serta mengevaluasi administrasi pembelajaran agar semua guru memahami dan menyiapkan perangkat pembelajarannya dengan baik dan benar. Selalu diminta untuk menyetor berkas guru yang diperlukan baik secara pribadi maupun kolektif. Tepat waktu tidak boleh terlambat ketika tidak mengikuti arahannya dan tidak taat administrasi tidak akan cair honornya. Berarti saat ini kita hanya diharapkan tiap Lembaga bisa dikategorikan maju dan berkembang apabila lembaga tersebut berstatus negeri dan akriditasi A. artinya lebih mengutamakan tertib administrasi dari pada Pendidikan berkualitas serta memiliki kemampuan dibidang intelektual tinggi dan karater siswa yang baik.
Sebenarnya banyak permasalahan dalam dunia Pendidikan, tugas dan keutamaan menjadi seorang guru bukanlah hanya ingin mendapat gelar pahlawan tanpa jasa, atau ingin mendapat honor yang layak seperti sertifikasi, PPPK dan ASN semata. Nah, apabila tujuan utama itu kita yang selalu diharapkan dan di nantikan, maka suatu saat akan ada kekecewaan untuk terpupusnya harapan ketika semua yang diiginkan tak tercapai. Jenuh, malas dan banyak yang berhenti kemudian alih profesi pada pekerjaan lain.
Menjadi guru memang tidak menguntungkan dari segi materi, apalagi seorang guru swasta dan hanya honorer yang dibayar seadanya oleh lembaga. Menjadi guru harus ekstra untuk melakukan hal lain yang bisa menambah penghasilan keluarga dan masa depan anak-anaknya. perlu di ingat, tugas utama menjadi guru adalah mengamalkan ilmunya demi masa depan generasi bangsa, sehingga generasi kita menjadi generasi yang berkarakter, berjiwa nasionalis, dan memiliki ilmu bermanfaat.
Maka, guru harus sabar dan Ikhlas dalam segala hal kegiatannya, karena dengan hati yang Ikhlas dan sabar dalam menangani berbagai permasalah di sekolah/ madrasah akan mampu menjadi guru yang baik dan professional. Memahami kondisi dan keadaan serta mengikuti berbagai perkembangan tekhnologi merupakan upaya kita supaya kita dan generasi kita tidak ketinggalan informasi dan juga mampu bersaing di berbagai aspek dan sektor baik dunia tekhnologi dan dunia usaha.
Mari kita bangun bersama baik sekolah/madrasah dalam mengantarkan peserta didiknya untuk menjadi sekolah/ madrasah yang unggul dan berprestasi disegala bidang dan bahkan bukan hanya tingkat nasional tapi mampu untuk meraih prestasi tingkat dunia.
Pemangkasan BOS
Semangat terus bagi semua pengelola Lembaga Pendidikan Islam dan guru madrasah, yang notabeninya akan ada kebijakan baru akan terjadi pemangkasan biaya operasional sekolah bagi lembaga RA dan Madrasah di bawah lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Kebijakan pemerintah terkait dengan pemangkasan biaya operasional sekolah akan menambah suatu masalah rumit terhadap para pengelolah dan tenaga pendidikan di madrasah.
Kenapa terjadi demikian? Dengan adanya issue pemangkasan Biaya Operasional Sekolah ( BOS ) akan berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar serta kesejahteraan tenaga pengajarnya. Dimana BOS madrasah merupakan urat nadi utama bisanya madrasah beroperasi dan melakukan kegiatan belajar mengajar dengan kondusif.
Dengan beredarnya pemangkasan oleh pemerintah pusat , pihak pemerintah madrasah sudah mulai resah dan bingung untuk mencari Solusi bagaimana agar madasah yang memang bertumpuh pada BOS 100 % operasionalnya akan mandeg di tengah jalan kalau benar-benar kebijakan itu terjadi. Madrasah yang memang butuh asupan dan bertumpuh pada BOS lambat laun akan mati mendadak bagai mati suri.
Bagi madrasah berstatus negeri dan madrasah swasta mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri dan aset yang banyak no probem tenang-tenang saja. Bagi madrasah yang memprihatinkan kondisinya seperti jumlah siswanya hanya dapat dihitung dengan jari tak mencapai target pemenuhan biaya operasionalnya, ya harus segara mencari Solusi agar tidak mati ditengah jalan.
Madrasah adalah Lembaga swasta dan Lembaga yang orentasi utamanya adalah membantu masyarakat untuk meringankan beban biaya pendidikannya agar putra – putri mereka tetap mengeyam pendidikan dengan biaya yang sangat murah tentunya. Namun apabila kini, tak ada biaya operasional membayar homor gurunya, dan tidak miliki usaha pendapatan lain pihak Yayasan, maka monggo dan harus tutup diri agar tidak bermasalah pada kesejahteraan guru serta tidak membebani masyarakat dengan system iuran yang mahal.
Penulis tidak mengerti mengapa harus terjadi pada dunia pendidikan khususnya adalah madrasah, dari berbagai informasi bahwa pemangkasan dana BOS merupakan dampak dari hutang pemerintah negara Indonesia semakin meningkat. Dalam decade ini negara kita mengalami berbagai macam kendala ekonomi yang sampai saat ini masih belum pulih. Dampak yang akan kita rasakan dari ke tidak stabilan tersebut pada dunia Pendidikan madrasah. Mari kita sebagai guru madrasah dan pengelolah madrasah untuk mempersiapkan diri apa dana starategi apa yang harus kita lakukan agar lembaga yang kita kelolah bisa tetap beroperasi dan bisa melakukan kegiatan belajar mengajar walau dengan pamangkasan biaya operasionalnya yang sekian persen.
Semangat dan tetap bangun generasi kita menjadi generasi yang baik dan berprestasi. Madrasah adalah Lembaga yang memang menjadi harapan masyarakat dalam mengantarkan putra-putrinya menjadi generasi yang berkarakter dan memiliki ilmu bermanfaat. Kita tetap semangat dan banyak berdo`a agar kebijakan pemangkasan BOS dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk madrasah dibatalkan. Amien..
Kebijakan efisiensi anggaran Kementerian Agama (Kemenag) yang menyasar pendidikan madrasah melalui pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menuai kritik. Madrasah bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan juga benteng moral yang berperan penting dalam membentuk karakter bangsa. Generasi yang berkualitas juga banayak lahir dari Rahim madrasah.
Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan apabila ini benar-benra terjadi. Yang kami harapkan bukan pemangkasan tapi penambahan subsidi terhadap Lembaga madrasah agar Lembaga tesebut tetap maju dan berkualitas.